Penuh perhatian mendengarkan keluhan mereka, juga Aku tak “pelit waktu”. Bokep indo Ini namanya rejeki nomplok. Bulu-bulu itu tumbuh tak begitu banyak, tapi alurnya jelas dari bagian tengah kewanitaannya ke arah pinggir. Aku sempat bingung. “Yang mana Bu benjolan itu ?”
“Eehh . Tanpa membuka cup-nya, aku hanya menyelipkan kedua telapak tanganku. “Dada kanan Bu ya .”
“Benar Dok”
Sambil sekuatnya menahan diri, aku menurunkan tali BH-nya. Lemas lunglai. Bibirnya manis rasanya . Makin membuatku gemetaran. udah baikan”
“Udah Dok. Tapi masa .”
“Please dokter .. Sejenak aku bimbang, kuteruskan, atau tidak. Sampai di ruang periksa Syeni langsung memelukku, erat sekali. Yang tidak biasa adalah Syeni masih membiarkan kaosnya tersingkap. Putting kirinyapun sudah tegang . Kuremasi dada kirinya dengan kedua belah tangan, sesuai prosedur. kamu kan ditunggu suami kamu”
“Masih ada waktu kok …” katanya mulai menciumi wajahku. Di ruang periksa? Kubuka kancing bajunya satu-persatu sampai seluruhnya terlepas. Mas hebat mainnya .”
“Ah . jangan dong . Seperti biasa, Aku akan memeriksa pernafasannya dulu. Sedaaaapppp ..” Rintihnya. Apalagi ibu-ibu muda yang menjadi pasienku makin banyak saja dan banyak di antaranya yang sexy.,,,,,,,,,,,,, Aku menanggapinya secara profesional, tak ingin melibatkan secara pribadi, karena aku mencintai isteriku. Si tubuh indah itu nongol.