Pose demi pose yang dilakukan Lia sungguh apetizing, membuatku terangsang, mungkin si Ivan juga yang dari tadi pasif sekaran sibuk mengamati.Setelah satu rol habis, aku menghampiri Lia, Lia memandangiku sambil tersenyum manis. Coba pose lu lebih seksi lagi ya..?”
“Kayak gimana lagi sih..? Bokep Cairan developer-nya terlalu kuat.Aku memang nekat mencoba, padahal masih belum bisa, modal teori saja rupanya tidak cukup. Busyet..! Busyet..! Motret model bugil..! Itu pun setelah beberapa kali aku mengatur posenya, lumayan sambil ngelaba-laba sedikit. Makin kusuruh menungging, roknya makin ketarik habis hingga celana dalamnya makin kelihatan lagi dari belakang. Saat kuhampiri, dia seperti menunggu. Lubang vaginanya sudah basah sekali, rambutnya hitam dan setengah dicukur.Sementara di balik jeans. Si Ivan memang hapal sekali tipe cewek yang kusuka. “Ready, do you..?” tanyaku pada Lia. Kedua tangannya tetap mengangkat sambil memainkan rambutnya, lalu ia sedikit menggeliat. Lumayan membuat terangsang juga saat ia kelihatan makin seksi dengan hanya mengenakan Kamisol putih bertali tipis yang mengekspos keindahan kulit bahu dan lengannya, ditambah pula rok mini yang bawahnya jauh di atas lutut, syurr.. Nah.., yang satu itu aku terobsesi sekali.Kebetulan temanku si Ivan dapat merealisasikan obsesiku itu.