Kelvin makan banyak sekali. Bokep Aku pun memutuskan untuk ke luar sebentar. Enggak ada yang liat aku masuk.” Dia menyeringai, lalu berbisik tak kalah pelannya. Kelvin masih sempat-sempatnya mengganti sarung bantal penopang kepalaku tadi. Suasana di luar dan di dalam sangatlah berbeda. Bisa lamaan.”
“So? Bahannya lumayan tipis terasa menempel di tubuh, memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhku dan paha kananku yang putih mulus karena belahan rok yang cukup tinggi. Sampai akhirnya kita mau berpisah, dia minta nomor teleponku yang personal. aku kan mesti kerja.”
“Sebentar saja, satu jam. Aku lapar banget. Lewat sentuhannya di kulitku dan desahan nafasnya, darahku mulai naik. tentu saja aku bisa merasakan benda keras itu di balik celana jeansnya, wong dia dengan sengaja menggesek-gesekkannya di selangkanganku kok. Well, mungkin duit segitu tidak berarti apa-apa buatnya, tapi kan bisa jadi beban untukku.Selesai dinner, Kelvin benar-benar membawaku pergi ke rumahnya. “Kelvin! “Ngapain dia mau ikut-ikut bayar”, pikirku. Aku tunggu di luar sini. Tangan Kelvin mencoba melorotkan celana dalamku, tapi aku tahan, “Stop di sini… pleaasse, aku enggak bisa melanjutkan…” aku masih mencegahnya dengan cara menempatkan tangan kiri di celanaku dan tangan kanan mendorong jauh bahunya. Di mana alamatnya?” ujarnya tanpa menunggu jawaban ya atau tidak.