Dengan berani, akhirnya ia singkapkan kain yang menutup sebagian kemaluanku itu.Dengan terbuka begitu, maka dengan lebih leluasa ia dapat menyantap pemandangan yang jarang terjadi ini. Bokep indo Setelah kurasa tepat berada di ambang lubangnya, saya dorong sedikit, agar bisa memasukinya. Endar masih merem-melek, tangannya tak mau lepas dari kemaluanku. Tanpa kusangka, Endar menjerit sambil mengejang.“Terus Mas… terus Mas… saya sampaaiii… ouh… ouh…” jeritan itu lumayan keras.Saya segera tutup mulutnya dengan bibirku. Akhirnya kubuka juga kekakuan ini.“Enggak apa-apa En, biasa… kegiatan rutin.”“Apaan sih..?”“Endar sudah berusia 17 tahun belum..?”“Emangnya kenapa jika udah..?” kata Endar masih berdiri dengan canggung sambil terus menatapku dengan serius.“Gini En, saya khan lagi nyukur ini nih, saya minta tolong kamu bantuin aku. Kami orgasme bersama-sama, dan itu sangat meletihkan. Pakai itu saja.” sambil menarik-narik alat vitalku ke arah memeknya.Aku segera mengambil posisi. Akhirnya kubiarkan saja ia menyelesaikan tugasnya dengan caranya sendiri.Akhirnya harapanku sebagian terkabul juga. Ketika Endar mulai mencukur bulu bagian samping kemaluanku, mau tak mau ia harus menyingkirkan kemaluanku.“Maaf ya Mas..!” dengan tangan kirinya ia mendorong kemaluanku yang masih tertutup kain bagian atasnya ke arah kiri, sehingga bagian kanannya agak leluasa. Setelah kurasa tepat berada di ambang lubangnya, saya dorong sedikit, agar bisa memasukinya. Untuk lebih membuka areal ini, saya rebahkan tubuhku dan kubentangkan sebelah kakiku.Endar dengan sabar memainkan pisau cukurnya membersihkan bulu-bulu yang menempel di sekitar kemaluanku, nafasnya mulai memburu,
