Aku jawab aja udah. Mbak Titis terus mendesis sampai suatu saat Mbak Titis hampir terduduk karena menahan kenikmatan dari ciuman dan belaian di betisnya. Playbokep Aku ulurkan tanganku untuk meraih kepalanya mencoba membelai rambutnya. Hhh…mbak nggak ngira kamu mau ama mbak”, katanya sambil membalikkan tubuhnya dan kini duduk terkulai lemas di lantai. “Ibu cantik”, jawabku pendek. Kupandangi sejenak gundukan di depanku. Perlahan aku berjalan ke dapur sambil berharap cemas. Ini mau nganter Bapak ke Bandara.”
Aku seketika merasa senang. Dan semuanya terasa lembut. Kupandangi sejenak tetek Mbak Titis yang sedari tadi belum kusentuh sama sekali. Sekali dilaporin ke suaminya, habislah aku. Sensasi di dua wilayah sensitifnya membuatnya menggelinjang ga karuan. Segera saja aku melenguh keenakan. Aku ingin sekali bibir itu mengulum penis. Kumajukan wajahku ke arah tetek Mbak Titis, tanpa mengalihkan pandangan dari matanya. Aku tidak mau permainan ini cepat selesai. Ahh… Memikirkannya aja aku udah ngaceng gini.Singkat cerita, malamnya aku lagi-lagi harus lembur nungguin penyiar terakhir kelar. Mbak Titis lagi-lagi melenguh panjang. Tangan kanan Mbak Titis mencengkeram tembok. Setelah bersih, Mbak Titis berdiri dan melepas headphoneku. Kedua tanganku mencengkeram pegangan kursi. Mbak Titis hanya menatapku sayu dengan nafas yang memburu.
