Siskaeee Pamer Di Roomboy

Aku menikmati setiap sperma yang keluar dari dalam kemaluanku hingga akhirnya habis. Kubuka kancing celananya. Play bokep Siska tersenyum.“Kalo kamu udah nggak pengen keluar, keluarin aja, nggak usah ditahan-tahan,” jawabnya dan setelah itu menjulurkan lidahnya keluar dan mengenai ujung batang kemaluanku. Tadinya ia yang hanya bersangga pada satu sisi pantatnya saja, sekarang ia renggangkan kedua kakinya.Dengan mudah aku dapat menyentuh kemaluannya. Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, tubuhnya bergerak tidak karuan, seiring dengan gerakan kepalanya yang naik turun, kedua tangannya tak henti-henti meraba dadaku, terkadang ia memilin kedua puting susuku dengan jarinya, terkadang ia melepaskan kuluman untuk mengambil nafas sejenak lalu melanjutkannya lagi.Semakin lama gerakannya makin cepat. Siska tersenyum manis dan berkesan manja.“Eh, bisa keluar aku kalo kamu kayak gini terus,” bisikku lagi merasakan genggaman tangannya yang tak kunjung mengendur pada kemaluanku. Siska tidak mengetahui bagaimana asal mulanya.Siska sendiri tidak tahu apakah salon merupakan sebuah kedok atau seks adalah sebuah tambahan. Awal April yang lalu aku mendapat pengalaman yang mana awal mulanya aku diajak temanku untuk potong rambut di salon dekat dengan kampus, aku dengar dari masyarakat sekitar bahwa rata rata yang bekerja di salon tersebut wanitanya bisa diajak kencan, pada suatu hari pukul 15.00 kami janjian dengan temanku bertemu di salon tersebut untuk potong rambut.Sejenak aku melirik jam tangan, terlihat jam satu kurang beberapa menit saja dan kuputuskan untuk masuk.

Siskaeee Pamer Di Roomboy

Related videos