Cukuplah kalau tanganku menyergapnya. Angkot bergerak pelan, aku masih melihat ke arahnya, untuk memastikan ke mana arah wanita itu. Play bokep Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. Aku sejenak terdiam, dan bengong memperhatikan wanita setengah baya itu,
“ Eh dek, denger nggak sih, jendelanya tolong dirapetin sedikit.., ” katanya lagi. Tetapi, aku harus berani. Tapi eh.., seorang penumpang pakai kaos oblong, mati aku. Lalu memegang selangkanganku,
“ Yang mana..? Aku harus memulai. Kulihat di bawahku ada kain, ya seperti saputangan. Sampai dia selesai mengelap bagian belakang selangkanganku dan berdiri. Ketika menjangkau pantatku dia agak mendekat. Paling tidak aku dapat melihat leher yang basah keringat karena kepayahan memijat. ” ujar suara wanita muda yang kemarin menuntunku menuju ruang pijat. Aku masih di atas angkot. Kring..! Hangatnya, bdiar begitu, tetap terasa. Aku makin bersemangat, makin membara, makin terbakar. Jangan di sini..! “ Balik badannya..! Wajahku mulai panas. “ Yang.., cepat-cepat berkemas. Tapi tidak apa-apa toh tipuan ini membimbingku ke alam lain. Saat kusorongkan Kejantananku menuju kewanitaannya, dia melenguh lagi. ”Ya itulah kabar gembira, karena Fera lalu mengangguk. Aku tersetrum. ” ujarnya merajuk. Sudah tiga tahun, benda ini tak kurasakan Sayang. Aku kegeldian menikmati tangannya yang menari di atas kulit punggung. Sampai dia selesai mengelap bagian belakang selangkanganku dan berdiri.
