Sambil memegang puting susunya, kuremas-remas buah dada yang kenyal itu. Sedikit demi sedikit penisku masuk sampai ke pangkalnya.Silvia mendesah dan mengerang seiring dengan keluar-masuknya penisku di kemaluannya. Bokep Silvia mengimbanginya dengan menggoyangkan pinggulnya. Kubuka lebar-lebar paha Silvia sambil mencari liang vaginanya. Kemudian, tanganku terus membuka kancing bajuku satu-persatu. Tanpa disuruh, aku mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya yang kini telah terbuka lebar. Mulutnya mendesah-desah.“Ssshh.., sshh!”.Puting payudaranya yang merekah itu kujilat berulangkali sambil kugigit perlahan-lahan. Karena itu, begitu tiba di hotel aku bergegas chek-in dan membogkar rahasia perasaanku di kamar nomor 102.Di kamar hotel 102, di antara lampu remang-remang, Silvia hanya termangu memandangiku. Mukanya berpaling ke sebelah kiri. Kulihat dan perhatikan dengan seksama. Terasa memang sempit. Sungguh puas. Tetapi, kelunakkan lidahku itu membuat Silvia beberapa kali mengerang karena nikmat. Lidahku mulai turun ke dadanya. Aku tak peduli bau khas dari liang kemaluan Silvia memenuhi relung hidungku. Kuatur posisinya. Kali ini aku mengurut bagian payudaranya dengan lembut. Tenang. Silvia sepertinya kelelahan. Kuusap-usap dan kuremas-remas. Awalnya, dia merasa terkejut dan mengaku tak pernah mencari teman kencan pria lewat SMS. rasanya itu membuatku tak sabar untuk melumatnya. Silvia terlihat lemas lalu tertidur. Tubuh kami berhadapan. Tangannya meremas sprei hingga kusut. Di dalam cahaya remang dan hujan lebat itu, kutatap wajahnya. Saat itu juga tanganku memegang buah dadanya. Perutnya mulus dan pusarnya cukup indah.
