Fariz tampak terkejut melihatku sedang duduk di toilet, “Ma..maaf tante, saya lupa mengetuk pintu”. Playbokep Anyway, aku segera bangun untuk bersiap-siap. Fariz pun mulai memijitku. “Riz, tante bisa minta tolong lagi ga?”, pertanyaanku menghentikan langkahnya. Kamu bisa anterin aja ga? “Mau tau aja”, kataku kepadanya. Aku terus meraba buah dadaku sambil terus menyikat gigi, rasanya geli…lama-lama aku justru lebih fokus pada remasan tanganku daripada menyikat gigiku. Dia terus menggerakkan tubuhnya maju mundur, makin lama makin cepat, sambil tangannya memegang pinggulku.“Ah..ah..ah…teerrruuus Riz….terruuusss…..aaaaahhhh”.“Tan, Faarriizz maau kke…..lluaarr….giimaannaa nihhhh…..aahhhh…ahhh?”.“Ahhh…aahhh…kkee…ahh…keeluaarinn aja Riz…aahhhhh”.Plok..plook…clooppss….cloppss…. “Tau kok!”, jawabnya. Gerakan lidah Fariz yang kasar menari diatas klitorisku membuatku hampir mencapai orgasme.Cepat-cepat kuangkat kepala Fariz dan kutarik badannya kearahku. Kedua tanganku memegang vaginaku, jari-jariku menyisir bulu kemaluan. Aku segera menuju kamar mandi. Dia mulai memegang bulu kemaluanku. Farizpun mulai memijit kakiku. “Ga buru-buru kan?”, tanyaku lagi. “Tapi kamu pernah masturbasi kan?”, kataku mulai memancing. Tangannya kini memainkan buah dadaku. Menurut mereka buah dadaku seperti mau tumpah, mungkin karena aku selalu memakai bra yang tidak menutupi semua buah dadaku. Aku bangun dengan tubuh dan perasaan yang benar-benar fresh. Tiba-tiba muncul niat isengku, melihatku pipis saja sudah kebingungan bagaimana kalo melihatku bugil? Akupun mulai menciumnya. “Bo..boleh deh tan”, katanya.Aku pun memanggil V untuk meminta lotion untuk membalur tubuhku.
Remaja Berhijab Gugup Akan Berhubungan Dengan Pacar, Minta Saran Teman – Hijablust
Related videos














