Kami pun setelah itu menuju kostku, kembali memadu cinta. Play bokep Kami terus bercakap-cakap, sambil minum teh botol yang dijual pedagang asongan. Mikha mengangguk perlahan. Setelah itu aku mulai tertarik mencuri-curi pandang. Di antara teman-temannya, dia yang paling menonjol. Aku keluarkan kartu persku, tergantung di leher. Enakan sama kamu. “Eh, nama kalian siapa?” Tanyaku, “Aku Joe.”
“Saya Mikha.” Kata cewek manis itu, lalu teman-temannya yang lain pun menyebut nama. Pusing ah mikirinnya. Aku mendekati kerumunan simpatisan partai. Aku rasakan kepala kemaluanku mulai masuk perlahan, kutekan lagi agak perlahan, kurasakan sulitnya kemaluanku menembus lubang kemaluannya. “Kemana?”
“Rumah. “Ngghh…, ngghh..”
Aku pegang batang kemaluanku sebelah tangan dan kemudian kurasakan muncratnya air maniku dengan kencang dan banyak sekali keluar dari batang kemaluanku. “Saya nggak bakal lupa deh sama malam ini, saya akan inget terus malem ini, jadi kenangan manis saya”
Aku hanya tersenyum dengan lelah dan berkata “Iya Mikha, saya juga, saya nggak bakal lupa”. Padahal diproyeksikan untuk menjadi calon presiden. Mikha terpejam dan kudengar nafasnya mulai agak terasa memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat membara. Sampai setengah jam kami hanya berdiam. Aku melambai pada rekan-rekannya. Tubuhnya indah. Aku mengambil rokok dari saku depan kemejaku, menyalakannya. Dia telah semakin akrab denganku. Tapi dari tempatku berdiri, aku dapat melihat di dalam mini bus itu ada sepasang remaja berciuman. Sumpah, sampai sekarang aku tak pernah pacaran sama cowok. “Memang akan terus
