Terutama body montoknya yang masih kencang, tak kalah dengan Niken, istriku.Sejak aku pacaran dengan Niken, aku sudah sering memperhatikan Mama Lastri yang menurutku lebih montok dibandingkan Niken. Sepatu pria yang menjadi tamu ibu mertuaku masih di depan pintu rumah. Bokep indo Bagaikan budak seksnya, aku menuruti perintah itu, tentu dengan suka cita.“Kamu juga Farhan, pake tanganmu untuk pijat-pijat itilku”, kini giliran Farhan yang kena perintah.Kami menjadi dua orang pria muda menjadi budak seks sorang perempuan setengah baya. Kedua paha yang tadinya dia himpit untuk menutupi selangkangannya, dengan perlahan dia buka.“wow…”, seruku penuh nafsu melihat bukit selangkangan Mama Lastri yang montok dengan jembut yang hanya disisakan di bagian atas, sementara bagian lainnya dicukur habis. Kuludahi anusnya yang berlubang sempit itu sehingga basah dan kemudian aku usap dengan jari.“Nah… begitu… sekarang masukin jari kamu pelan-pelan…” pintanya lagi. Dia berjalan ke luar kamar dengan telanjang bulat dan memanggil-manggil pria tadi yang ternyata bernama Farhan. Kamu nakal juga ya Ron…”, seru ibu mertuaku senang melihat tingkahku.“He3x… mama lebih nakal pastinya…” balasku.“Eh… Mama kan masih muda, masih butuh dong…”, Mama Lastri memberi alasan,”Kalau kamu mau, boleh juga kok, hi3x…, tapi jangan sampai Niken tahu”.“Benar nih Mama? Edan… pikiranku langsung terbayang kalau ibu mertuaku ini juga suka melakukan anal sex. Yaa… ”.“Eh… kamu jangan bengong farhan, sini kontolmu, saya hisap, supaya keluar tuh peju kamu yang sudah di ujung…, he3x…”,