Ayo masuk. Tanganku segera membetulkan posisi burungku yang langsung berdiri mengeras setelah tadi mengecil ketika takut kalau-kalau wanita itu marah padaku. Bokep indo Wanita itu menyambut baik. Setelah menghabiskan makanku aku segera menuju ruang tengah dan menyalakan TV. Aku juga heran kenapa wanita itu yang notabene juga terhitung tetangga langsung menutup teleponnya.Beberapa saat kemudian bel rumah yang berbunyi. Sore sekitar pukul setengah empat, aku terbangun oleh suara telepon rumah yang berdering. Awalnya sih cuman 400ribu, tapi sekarang malah jadi sejuta lebih, gerutunya. Kedua kakinya dibuka sehingga pangkal pahanya terlihat jelas. “Iya ndre gitu… sssttsss… ayo dre… ohhh” mulut bu Bambang semakin meracau. Di permainan yang kedua aku juga beberapa kali berhasil membuat wanita itu mencapai puncak kenikmatannya. Nafsuku semakin menggelora apalagi ketika wanita itu mencium tanganku dan mengelus-eluskannya ke pipinya yang terasa lembut. Tapi belum 1 menit aku merasa ingin pipis. Sampai akhirnya kemaluanku memuntahkan air maniku untuk kedua kalinya. Tanyaku balik. “Iya. Seluruh tenagaku seperti habis terkuras. Tanyanya sembari menoleh kepadaku. “Mungkin, pak bambang harus tau. Awalnya sih cuman 400ribu, tapi sekarang malah jadi sejuta lebih, gerutunya. “Kamu Ndre??” terdengar suara dari balik pintu sebelum pintu itu terbuka. Kucoba kutahan tetapi aku tak kuasa. Awalnya sih cuman 400ribu, tapi sekarang malah jadi sejuta lebih, gerutunya.
