Hampir bersamaan pintu kamar mandi terbuka dan aku bergegas masuk. Persetan dengan lantai ini, bersih atau nggak, emangnya gue pikirin. Play bokep Aku sendiri heran kenapa aku bisa orgasme sebanyak itu. Sampai suatu ketika nenek sedang pergi dengan kakek ke Surabaya selama dua hari. Satu-satunya yang bisa meyakinkan kalau Tante Wine orang desa adalah logat bahasanya yang bener-bener medok.Akupun langsung akrab dengan Tante Wine karena orangnya lucu dan suka humor. Tubuhnya menggeliat-geliat panas sekali. Apalagi dengan bisanya aku tidur dengan nenekku, (dan banyak wanita STW) rasanya semua wanita yang umurnya diatas 35 kuanggap akan lebih mudah ditiduri, hanya dengan sedikit pujian dan rayuan.Dirumah, nenek Elsa sudah beberapa kali wanti-wanti padaku jangan sampe aku perlakukan Tante Wine sama sepertinya, rupanya Elsa cemburu karena ngeliat kemingkinan itu ada. Pikiran-pikiran seperti itu berkecamuk dibenak kotorku. Namun bukannya kami kekamar masing-masing, Tante Wine langsung menysul ke kamarku setelah mengenakan daster. Dalam posisi masih berdiri kemudian Tante Wine membungkuk dan melahap Mr. Takut Bi Ijah tau. Lama kami bertarung dalam posisi ini, sesekali dia menarik tubuhku biar lebih dalam. Nggak sadar aku juga mengerang dan spermaku terbang jauh melayang.Dalam beberapa detik aku memejamkan mata menahan sensasi kenikmatan. Bahkan aku sering ngeledek karena dialeknya yang ngampung itu.
