Kecurigaanku makin besar namun aku tak berdaya karena tindihan dan genjotannya sedang menggempurku. Bokep Sejurus kemudian memekku sudah dipompanya dengan gembira. “Pokoknya asyik. Bimo membuka pintu sedikit lalu kepalanya tengok kanan-kiri. Kutunggu kamu jam 11 malam,” pintanya sambil mencabut penisnya yang telah mengkerut. Tubuhku langsung ditelentangkan ke ranjangnya dan ditelungkupinya. “Heeh. Setelah mandi aku kembali bekerja seperti biasa sampai sekitar jam 9 malam seusai mencuci bekas makan anak-anak kost. Gila kan!? Aku yang “barang” baru di tempat itu agaknya yang paling laris digilir. Tak sampai dua menit masuk kamarku lagi lalu Bimo dengan tenaga baru memasuki dan menunggangiku lagi. Kudorong dadanya. Kamu suka main seks rame-rame waktu di kostnya si Jono kan?”
Deg, ternyata dia kenal Mas Jono dan Mas Jono ternyata sudah cerita kegiatan seks kami yang semestinya rahasia itu. Dia sendiri ternyata sudah bugil lebih dulu dan sebentar saja zakarnya sudah amblas ke memekku. Dosa siapa? “Ada apa, mas?” tanyaku bingung. “Ini buat kamu,” ia menggenggamkan 50 ribuan ke tanganku. Bungkus makanan atau abu rokok bertebaran di lantai, pakaian bahkan CD juga dilempar begitu saja. Ya, sambil makan minum dan cekikin kami melihat adegan film. “Aku mau main sama kamu seperti majalah itu, Nul. tak terasa syahwatku jadi naik. Tapi mendadak ia sudah memeluk dan mencium bibirku dengan ganas.