Merasakan bentuknya. Apabila dililhat dari jauh, seperti orang yang tangannya kedinginan karena AC. Bokep Putingnya. Cuman mengaitkan kolornya ke bagian bawah penisku. Dia mendesis. Belum lagi suara ibu-ibu di sebelahku ini, yang ya ampun, cerewetnya. Kendaraan mulai menderu, bertambah cepat. Tapi dari gerakan tubuhnya aku tahu, dia sangat terangsang. Tangan kiriku yang tadi dilipat mulai bergerak ke arah dadanya. Aku menggoyangnya pelan dengan jariku. Dengan susah payah. Pelan dan sedikit menekan. Menanti elusannya.Sepertinya kait BHnya sudah lepas. Ya, payudaranya. Sentuhan itu ringan, seperti melayang. Berulangkali.Aha, aku merasakan jariku seperti tersedot ke dalam. Aku pun bukan orang yang aneh-aneh. Kali ini cukup lama. Tidak disangka, kaki itu balas menggesek. Benar-benar nikmat.Tapi tetap ada yang kurang. Aku mulai tidak sabar. Dan rendanya sedikit tembus pandang. Orang-orang sudah mulai menampakkan kantuk, dan sepertinya suasana menjadi begitu sepi. bahan kain celana dalamnya halus sekali. Aah, seorang wanita. Pasti mereka kekenyangan, dan acara yang paling menyenangkan setelah makan adalah tidur. Jari tengahku kemudian mengelus lipatan basah itu. Aku sengaja mencari tempat duduk persis di bawah AC. Kemudian mengelusnya. Ternyata dia mendengar. Matanya tetap terpejam. SEkarang aku sedikit meremasnya. Jam 9 malam. Aku tetap berkeras. Manis juga. Benar-benar sebuah hidup yang sempurna. Ya iyalah. Kali ini tanganku lebih berani. Merasakan bentuknya. Dan rasanya mulai sakit sekarang.
