Saat itu, aku benar-benar sendirian. Playbokep Kemudian berteriak,
“Kenapa??!! Kami bertiga sangat bahagia.Aku tidak ingat, bagaimana aku bisa sampai di panti asuhan itu. Senyuman misterius menghiasi wajahnya. Tubuhku masih bergetar. Teriakan kepuasan dari wanita itu pun membahana di seluruh ruangan. Aku tidak bisa.Erik pun membuka resleting celananya dan mengeluarkan ‘senjata’nya, kedua kaki wanita itu dipegang dengan tangan Erik dan Erik segera menancapkan ‘senjata’nya ke liang wanita yang sudah basah itu dengan sangat kasar. Tak lama, Erik sudah habis melucuti pakaian wanita itu. Hatiku terasa sakit dan ngilu. Ya kan, setan cilik?”
Mukaku bersemu merah, tapi terlalu takut untuk berbicara, tubuhku bergetar hebat. Aku berteriak. Yang paling menyedihkan adalah, aku sama sekali tidak pernah dikenalkan ataupun berjumpa dengan kerabat ayah maupun ibu. Mukaku terasa panas. Erik melihatku dengan penuh nafsu. “Terima kasih Erik..aku sayang sekali sama Erik..”
Erik pun membalas pelukanku sejenak dan kemudian melepasnya, dan dia memegang kedua lenganku sambil memandangku dengan serius. “Sempurna” katanya dingin. Kenapa? Wanita itu mengerang dengan keras. Erik melanjutkan ciumannya ke leher dan menggigitnya sedikit, remasan tangannya di payudaraku makin kuat. Celana dalamku juga akan dilepasnya.