Aku kembali memandang ke arah Ibu Netty, dia masih memandangku sambil tersenyum nakal. “Mmmmmmmmmhhhhhhhhhhh….” Gumamnya ditengah ciuman-ciuman kami. Play bokep Aku sering mencuri pandang padanya dengan tatapan mata yang tajam, ke arah meja yang didudukinya. “Aaaaaahhhhh… ooooohhhhhh, Buuuuddddhyyyyy…, aku sudah tidak tahan, aaaaauuuuuhhhhhh!” Rintihannya semakin lama semakin keras. Aku permainkan clitorisnya dengan lidahku dan ku emut-emut dengan bibirku. Pinggangnya ramping dan membulat sangat sexy. Aku sering mencuri pandang padanya dengan tatapan mata yang tajam, ke arah meja yang didudukinya. Kadang dimasukkannya kemaluanku sampai ke dalam tenggorokannya. Aku memperhatikan dengan puas, saat dia mengejan seperti menahan sesuatu, vaginanya kembali banjir seperti saat dia orgasme di mulutku. Hal itu membuatku berdebar-debar tidak menentu. Tetapi karena aku juga didera nafsu, sehingga akhirnya aku tidak terlalu memperdulikannya. Aku agak terkejut dan sedikit melotot dengan ‘show’ yang sedang dilakukannya. “Oooohhhh…” rintihnya,
“Aaaahhhh…” kubalas dengan rintihan yang sama nikmatnya, ketika kemaluanku menembus masuk ke dalam vaginanya, hilanglah keperjakaanku. Hingga satu saat aku merasakan tubuhnya mengejang, kemudian aku merasakan semburan cairan hangat di mulutku, aku hisap sebisaku semuanya, aku telan dan aku nikmati dengan rakus, tetes demi tetes. namaku Priambudhy Saktiaji, teman-teman memanggilku Budhy. Kejadiannya waktu aku masih kelas dua SMA (sekarang SMU).Saat itu sedang musim ujian, sehingga kami di awasi oleh guru-guru dari kelas yang lain. Aku buka pengait tali BH-nya, dengan wajah panas dan hati berdebar-debar. “Bud, masuklah.
