Kepalanya dicondongkan ke arah payudaraku. Bokep indo Tapi aku mencoba bangun dan menolak cumbuan MAs Putra. Tanganku memeluk punggungnya. Perlahan dia menaikkan tubuhku ke atas batu, dan membuat tubuh kami sejajar. Karena kedinginan, aku memeluk Mas Putra agar mendapatkan kehangatan. Kami saling mengerang, menjerit tertahan dengan nafas mendengus sampai tubuhku menegang akan mencapai klimaks. Tanganku memeluk punggungnya. Kemudian gantian dia yang menarik tank top-ku lepas dari tubuhku, dielusnya payudaraku yang dibalut bra sebelum meraih pengaitnya di belakang. Perlahan tangannya turun ke pusar, terus membuka reslueting jeans pelan, merogoh ke dalam CD tanpa mengeluarkan penis. Mendadak aku sadar kalau ini di sekretariat, banyak orang bisa berdatangan kapan saja. “Boleh..,” tantangku balik. Kupeluk Mas Putra dengan tubuh berkeringat dan lemas. Pelan dia memainkan lidahnya di vaginaku, menjilat, mengulum, aku mendesah tidak karuan. Kami duduk berhadapan, kaki saling menyilang, saling memeluk, mengulum bibir, meremas payudara. Pelan-pelan Mas Putra mulai mencium ubun-ubunku. Aku meraih penisnya dan mengelus-elus pelan, sambil dia mencumbu leher dan bibirku. Kami saling mengerang, menjerit tertahan dengan nafas mendengus sampai tubuhku menegang akan mencapai klimaks. Pelan-pelan Mas Putra mulai mencium ubun-ubunku. Aku tetap berdiri sampai dia mendekat. Aktifitas langsung berhenti. Kan pacar..?”
“Iya sih, tapi lagi pengen ganti suasana aja.”
“Dia nggak marah nih, nggak ngapel..?”
“Nggak, kita lagi berantem kok!”
“Napa..?”
“Rahasia dong.”
“Paling urusan sex.” kataku asal tebak. Mendadak aku sadar kalau ini di sekretariat, banyak orang bisa berdatangan
