Sambil terus kucium dan kuremas payudaranya, dengan sisa tenaga awal, aku hujam dalam-dalam penis aku sampai pangkalnya kedalam vagina Vina. Playbokep Sekedar info, Vina itu orangnya hampir setinggi badan aku (aku 186cm), jadi enak klo ngomong gak kayak mesin ATM, kudu nunduk
Bodynya gak kurus-kurus amat, cuma pantat & airbag-nya itu loh, sekal & kenceng bikin gemes, gak kayak ce yang laen, ngondoy alias menggelayut, hiii…. Ternyata si bodatok (bokong-dada-montok) masih dimeja yang tadi sambil sibuk dengan laptopnya. Aku dorong agak keras “Zzzlepp…”. Cukup lama kita berpagutan, dengan tangan aku yang aktif meremas payudaranya dan memainkan vaginanya dari luar cdnya. “Sori, sori… Laper nih, binyun milih yang mana…” kata aku. Aku tolongin dia sambil aku jelasin letak masalahnya, aku lumayan encer soal komputer sih, hehe bukan nyombong ya
Waktu aku jelasin, kan dia disebelah aku duduknya sambil fokus ngeliatin layar laptopnya, timbul ide iseng aku untuk mundurin sedikit kepala aku sambil tetap ngejelasin. Kayaknya dia mahir karena sering liat bokep. Karena gak enak, kita pindah ke kelas terdekat (terjauh dari gerbang depan). Oh my God! Nah, sekarang mau kemana ya? Lho dia kenapa, kayak masukkin tangannya yang satu ke kaosnya dan satunya lagi kedalam celananya, dengan kepala agak menunduk. Tanpa ngasih kesempatan aku untuk napas, dia langsung mengulum penis aku dengan ganasnya. Kadang di wc dosen (ga ada khusus co/ce-nya soalnya), kadang di kelas bawah,