Aku langsung sadar, teringat kemarin memang aku menjanjikan hal ini. Play bokep Tapi bukan itu yang harus kupikirkan, maka aku melihat ada apa dengan selangkanganku. Yang lain juga segera memakai bajunya masing masing, kemudian segera keluar dari kamar tempat kami pesta sex barusan, seolah olah sedang bekerja seperti biasa. Oh… entahlah, mungkin sudah sejam kali aku digenjot Wawan, kalau ditambah dengan waktu aku masih tertidur. “Non, kakaknya non sudah pulang. Sempat kulihat jam, ternyata sudah jam 09:30. Juga tas sekolahku, yang membuatku teringat tentang obat perangsang itu. “Lalu, sejak jam berapa kamu nggghh… ” belum selesai aku bertanya, Wawan sudah mulai menggenjotku dengan tak sabar, hingga aku melenguh, keenakan. Masa aku lagi tidur kamu ajak beginian. Seperti biasanya, pak Arifin menawarkan diri untuk mengantarku, tapi kutolak halus karena aku ingin menyetir mobil sendiri. Aku juga ikut panik, segera memakai celana dalam dan celana panjang ini, kemudian berlari kembali ke kamarku. Yah, kebetulan deh. Aku memejamkan mata ingin menikmati sepuas puasnya rasa hangat yang memenuhi relung relung vaginaku. Bagaimana mungkin aku bisa seliar ini?
