Masih dengan
posisi yang sama.. Dingin mulai terasa, karena perlahan Bunga semakin meringkuk
tidur di pangkuanku. Bokep “Makasih ya sayang.. Perempuan sih… Temen Om?”
“Ooo.. Ini emang spot favoritku kalo lagi pengen santai di
butik. Hmmmm..tumben pagi-pagi BBM. Bekas luka di dagunya membuatnya semakin seksi.“Heh, kok diem aja..”
“Hehehe… biasa aja. Perlahan Bunga mulai teratur napasnya. Target beres sore ini. Hhh…. Tadi kayanya aku buka laptop menghadap meja, lah sekarang kok jadi nyamping ya? Pantesan kamu betah lama di butik..” sambil berpindah tiduran di
pangkuanku.Reflek aku belai rambutnya yang panjang, tebal dan berombak. Puting merah muda meranum itu masih menjulang tinggi, tegak, seperti
masih merindu untuk dibelai. Yuk ke atas. Perempuan sih… Temen Om?”
“Ooo.. daleemm aaajaaa…..hhhhhhhh…. Kali aja bisa bikin santai mata. Yah, setidaknya sehabis
dia jemput anaknya pulang sekolah. Ini emang spot favoritku kalo lagi pengen santai di
butik. Beres pesenanku
dibungkus aku langsung bergegas balik ke butik.“Om, cepet amat…”
“Iya nih, dibungkus aja. Mau disimpen dimana?!” Teriakan Risma dibawah membuyarkan momen indah kami.Sekejap aku hampir saja lupa bahwa ada orang lain di butik.“Iya, simpen dibawah meja kasir dulu aja. Selesai makan aku cuci
tangan lalu duduk di sofa depan jendela teras atas.
