Di pagi keesokan harinya, kita melanjutkan aktivitas kita lagi dikamar mandi sambil membersihkan diri bersama. Play bokep aku masih belum puas, gairahku masih belum terpenuhi. Dan pelan-pelan akhirnya dia semakin turun, mencoba untuk memasuki semua kemaluanku kedalam mulutnya. aku pun tersenyum karena aku bisa melihat dia masih mengintip dari balik sela pintu. Badannya mulai meliuk kegelian dan desahannya pun semakin membesar.Tangan Dewi mulai meraba pahaku dan akhirnya menemukan kemaluanku yang sudah menonjol keras dari dalam celana. Murah sekali untuk selimut hidup semalaman, pikirku. aku memuji dia dan grup nya yang sudah berpentas tadi. Dia pun sempat bergaya mengangkangkan kaki dan bergerak maju mundur, yang membuat para pemuda disana berteriak-teriak. aku memuji dia dan grup nya yang sudah berpentas tadi. aku menyuruh dia masuk dan kita pun duduk berdua di sofa ruang tamu. Setelah aku selesai merapihkan barang-barang dari koper, aku pergi kekediaman paman ku untuk beramah tamah. aku hisap putingnya, kumainkan juga dengan lidahku, bahkan dengan gigitan-gigitan kecil yang membuat badan Dewi semakin menggelinjang keenakan. Bapak Udin pun tertawa melihat kelakuan aku. Tetapi yang paling menarik perhatianku adalah badannya yang sangat montok.
