Maka mereka pun segera berangkat, sebelum berangkat Mbak Citra berkata kepada saya,“Dik, nanti kalo si Ana datang, suruh makan yah, udah dimasakin tuh, trus kalo mau pulang, nggak usah tungguin Mbak dan Mas Andi” “Iya Mbak, pokoknya beres deh” jawabku. Maka sambil duduk di sebelahnya, saya mulai mengajarinya cara menggunakan handphone itu. Playbokep “Teruskan Dik, aku pingin” katanya. Sambil terus mencium dan menjilat payudaranya, perlahan saya lepaskan kancing celananya. Kebetulan sekali saya ada stock handphone tipe itu. “Aaahh terus Dik, teruuss… aahhh…” desahnya. Gerakannya memutar dan naik turun. “Suu..daahh Dika mmaa..ssuu..kkiinn” desahnya tak sabar. Saya dapat melihat kepuasan mamancar dari wajah Ana yang cantik itu. Saya jadi semakin bernafsu untuk melumatkan bibirnya, ternyata semakin buas juga dia membalasnya. pelan.. Dia hisap ujung batang kemaluan saya, lalu dengan perlahan dia mulai memasukkan ujung batang kemaluan saya ke dalam mulutnya, terus hingga setengah batang kemaluan saya memenuhi mulutnya. “Hmm mungkin dia udah pernah nih” pikirku. Saya ciumi, hmm… wangi sekali. Hmm… wangi tubuhnya yang putih bersih itu mulai tercium. Saya pikir Ana akan segera mengeluarkan batang kemaluan saya dari mulutnya begitu sperma saya muncrat, tapi ternyata tidak.
