Gerakanku semakin lama semakin cepat dengan tekanan yang makin kuat menerobos kedalaman liang kemaluan Imel yang merespon dengan berdenyut-denyut seperti memijit batang kemaluanku. “Tapi sorry yah tempatku berantakan, maklum cowok”, aku agak tidak enak kalau Imel tidak nyaman di sini. Play bokep “Srrrt…” makin lancar penetrasiku kali ini soalnya bagian luar liang kemaluan Imel sudah makin basah. Biar aku yang membawanya besok sekalian ke kantor.Begitulah setiap imel kangen pada sofa kuningnya di Singapura maka dia selalu datang ke apartemenku, dan disaat itu pula kami bercinta habis-habisan.TAMAT Terlihat peluh membasahi wajahnya yang makin memerah.Sesaat kemudian dia berbisik kepadaku, “Faster… sayang… lebih cepat!” suaranya dibarengi deru nafas yang memburu. “Ah kamu Son… biasa aja kok, tempatku di Singapura juga nggak lebih bagus dari ini”, ujarnya merendah.Ruangan flatku tidak besar, terdiri dari ruang tamu, satu kamar tidur, kamar mandi dan dapur. “Uuuhhss… yess, Sooon… uuuffssh”, Imel mengerang sambil mendongakkan kepalanya. Kuteruskan gerakanku dengan mengerahkan sekuat tenaga mengimbangi gerakan liar Imel. Imel kegelian, ujung jari-jari kakinya beberapa kali mengejang menahan kenikmatan yang mulai merembet ke atas.Aku gemas melihat jari-jari kakinya yang indah tersebut lalu kukulum satu persatu. Biarpun Imel ramping, tapi dia memiliki pantat yang padat dan berisi sehingga dengan pinggangnya yang ramping makin membuat pantatnya montok.
