Anus Melisa mendorong penisku dengan gerakan jongkok. Awalnya, Melisa menolak karena pada awalnya dia hanya ingin makan dan menonton. Play bokep Tapi ada satu hal yang menggairahkan saya. Yah, mungkin karena saat itu saya masih 22 tahun, sedangkan Melisa 17 tidak jauh. Kulit coklat, rambut panjang ke belakang, tinggi sekitar 158 cm. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya semua kontolku telah memasuki anus Melisa. Seringkali, saya melihat paha lunak dan kadang-kadang CD putih. Untungnya, kontolku tidak terlalu besar, paling panjang 12 cm. Yang terpenting, aku tahu dia juga mencintaiku. Pertama kali saya mengajar di kelas, saya berkata pada diri saya sendiri: “Ya Tuhan, sekolah apa ini, saya katakan tidak ada yang mendengarkan, di mana para gadis memakai rok pendek?”Keesokan harinya, saya kembali ke sekolah, kesal dan cemas. Dia menggelinjang ketika saya mengisap klitorisnya. Dia pasti bermain seperti itu. Tiba-tiba, spermaku menyembur di mulut Melisa. “Aku seorang guru, aku akan menjaga integritas almamater dan profesiku,” kataku pada diri sendiri.Namun semakin hari, keanggunan Melisa semakin menggoda saya. Aku duduk di sofa dan Melisa berjongkok membelakangiku. Wajahnya tidak terlalu cantik, tetapi sangat manis ketika dia tersenyum.Dan, yang lebih penting, dia tampaknya menjadi satu-satunya siswa yang antusias jika saya mengajar lagi. Hingga Pekerjaan saya sebagai guru magang di sekolahnya telah berakhir.
