Tempat ini sejarah bagiku. Bokep Entah aku yang terlalu cerdik atau dia yang terlalu tolol. Aku merutuki diriku sendiri. Seorang wanita tua berusaha berbicara denganku. Sampai jam 5 sore, waktu karibku menelpon aku malah buat janji dengannya untuk clubbing di Zanzibar. “Hanya sedikit over drive.”
“Elo sendirian?”
Kujawab dengan anggukan lemah. Sambil menyingkap roknya yang pendek. Gosh, these girls are so easy. Terus terang untuk berdiri pun aku sulit saat itu. Kepalaku sudah berat bukan kepalang. Ia tersenyum lalu berjongkok dan membuka ritsluiting celana panjangku. Sejak itu aku tak tahu kabar beritanya.Entah apa yang dibicarakannya dengan teman-temannya. Sambil menyingkap roknya yang pendek. Felly lagi. Lalu aku mulai pelan-pelan memasukkan penisku ke liang surganya yang mulai basah. Terus terang hal terakhir yang kubutuhkan saat ini adalah berbicara dengannya. Gawat pikirku. Menunduk lesu. Ia sendiri kemudian mengambil duduk di bangku kanan dan mulai mengemudi. Hanya beberapa kalimat “Black Label double” pernah kuucapkan sebagai komunikasi nyata antara aku dengannya.Malam itu malam minggu. Itu saja. kamu pernah menjadi seseorang yang sangat berarti bagiku,” ia terdiam sebentar. Ia memapahku berjalan menuju mobilku. Lima menit aku terbengong-bengong sendiri. “He eh.”
“Tunggu di sini sebentar.” Ia berkata itu lalu berjalan menuju kawan-kawannya. Pernah dengan setianya menemaniku beberapa tahun. Aku benar-benar tidak kuat untuk stir mobilku.