Dengan sangat terpaksa akupun membiarkan penisnya masuk ke dalam mulutku. Play bokep Sial, dia adalah Alex, ia benar-benar datang menjemputku.Kupandangi kiri kanan, tidak ada yang memperhatikanku, kupandangi ke arah rumah, semoga Chelsea tidak mengetahuinya, aku pun masuk ke dalam mobil Alex. Para pria melihat jijik ke arahku, mereka sedikit mundur karena bau muntahanku sangat menyengat. Ia adalah pakarnya, layaknya seorang mafia yang bisa melakukan kejahatan apapun bila ia inginkan. Ia terlihat serius, wajahnya langsung tegang, “Bagaimana kamu lakukan?”, tanya Alex. Aku coba membuatnya kembali mengerti ‘Saya sedang sakit, saya butuh istirahat, tolong mengerti’. Sesekali mereka mencubit putingku. Alex mengancamku dengan menculik Chelsea, anakku, ia bisa saja membunuh Chelsea bila aku tidak menuruti maunya. Entah apa yang Alex bicarakan mereka, tapi nampaknya seperti tawar menawar. “Jangan lupa obatnya diminum”, pesan Herman. Belum berejakulasi, ia langsung menarik penisnya dari mulutku. ***
Tiga puluh menit sudah ku rasa, pria kedua pun mengenjang dan berhasil menyemprotkan spermanya ke dalam vaginaku. “Aku tidak bisa mengkhianati istriku yang sedang menungguku di rumah”, katanya sedikit bijaksana. Tanpa pakaian dengan badan mengigil, aku seorang diri dalam ruangan. Aku menjadi takut dengan ancamannya, sepertinya dia tidak main-main, apalagi kemarin-kemarin dia sudah berani menculik Chelsea.***Ku bangkit dan berpakaian yang rapi, mencoba melangkah walau pun sedikit lemah.
