Jemari Maya menggelitik di dada dan perutku, membuka paksa hem lusuh yang aku kenakan. Playbokep Sampai-sampai tubuh Maya berayun-ayun. aku segera berpikir, apa bener ya gosip yang beredar di tempat kost ini kalo si Maya ada mau sama aku.“May, kok diam aja? Kupagut sambil kusedot perlahan sambil kutahan beberapa saat. Jadi aku lorot saja celananya. Tapi dia berusaha menutup-nutupinya.“Yah, kacian deh… habis putus sama pacar ya?” godanya. Cuman lendir vaginamu yang cantik ini.”Maya tertawa mengikik ketika telapak tanganku kugosok-gogokkan di permukaan vaginanya yang telah basah. Umur 24 tahun dan sekarang lagi kuliah di sebuah PTS di Kediri. (keseringan mantengin VCD parto kali yee…). Bibirku merayap menyapu leher jenjang Maya. (keseringan mantengin VCD parto kali yee…). “Mass… sakiit…” rintih Maya sambil memegangi vaginanya.Sekali lagi tak aku hiraukan rintihan itu. Aku cuman tersenyum kecut.“Udah putus aku sama dia.” jawabku kemudian.Nggak tahu deh, tapi aku menangkap ada yang aneh dari gelagat Maya. Tapi dalam kisah ini bukan Rere tokoh utamanya. “Kayaknya bete banget lagunya.”Aku menghentikan petikan gitarku.“Yah, gimana ya… kayaknya aku lebih suka sama Maya deh ketimbang sama dia.”Nah lo! Aku cuman duduk-duduk sambil gitaran di teras kamar kostku. Aku duduk merapat pada Maya.“Maya suka sama Mas Andra?” ulangku. Gadis berkulit langsep agak gelap itu merah mukanya.
