Seusai 15 menit menantikan ada mobil omprengan plat hitam berhenti di depan kami. Kawannya yang membukakan pintu kemarin tersenyum-senyum dan melirik genit ke arahku. Bokep Ida melepaskan genggamannya pada batang penisku. Makanya waktu itu aku berani aja. Tanganku mulai gerilya, merayap di sekujur tubuhnya. Kulihat tarikan nafas Ida teratur, tetapi aku tahu ia tidak tidur meskipun matanya terpejam. Akhirnya kami bisa angkutan, tetapi hanya hingga Pajajaran saja. Aku mau keluar aacchhkk..” Ida memeluk punggungku lebih erat. Kadang-kadang lidah kami saling mendesak ke dalam rongga mulut, bergantian kadang lidahnya menggelitik rongga mulutku, kadang lidahku yang masuk ke dalam mulutnya. Pinggulnya memutar-mutar dan naik seolah-olah menghisap penisku. Berakhir film diputar, kami keluar. Ia janda cerai beranak satu. Aku tidak tahan dengan aksinya jadi kutarik mukanya ke mukaku. Tidak lama Ida keluar. “6 kali. Harumnya eau de toilette tetap tercium. Ia memberi isyarat supaya aku berada di atas. Dalam posisi begini aku tidak bisa luar biasa penis terlalu tinggi sebab susah untuk memasukkannya lagi. Aku ke loket beli tiket. Kuantarkan Ida kembali ke rumahnya. Kubalikkan tubuhnya sehinga dirinya memunggungiku. Ayo kami berangkat!” Kami pergi ke Gadog.
