Setelah matang aku membawa sarapanku ke atas untuk menikmatinya di balkon kamarku. Play bokep Tukang sampah itu berbadan tinggi dan agak gemuk, umurnya sekitar 30-an, mukanya bundar dengan hidung yang besar. Aku tahu dari tadi matanya terus tertumbuk ke daerah dadaku, tapi aku pura-pura cuek dengan terus membereskan dus itu, bahkan sengaja kutundukkan lagi tubuhku, sehingga makin terlihatlah keindahan di baliknya. Pada suatu hari aku bangun pagi-pagi sekali, hari itu aku kuliah siang jam 11:00 sementara jam di kamarku masih menunjukkan pukul 06:30. Sialan lo, ngentot ga ngajak-ngajak, gua dibiarin sendiri di mobil!” kata si sopir. Sambil menciumiku si sopir mengangkat dasterku yang telah berantakan, secara refleks aku mengangkat kedua tangan membiarkan satu-satunya pakaian yang melekat di tubuhku lepas melalui kepalaku. “Iya Bang, semua lagi keluar nih, sudah dari kemarin lusa sendirian” jawabku. ternyata temannya itu sedang berasyik-ria denganku di dapur.“Wei.. Tangannya yang kokoh dengan mudah mengunci dua pergelanganku lalu diangkat ke atas. Sambil mengisap rokok, kuperhatikan dia selama beberapa saat sedang mengangkat kantong sampah lalu melemparkannya ke bak truk. Tangannya yang lain meremas dadaku dengan kasar.“Jangan Bang.. Perlahan kulihat kakinya melangkah mendekatiku, lalu ikut jongkok, tapi bukannya membantu membereskan sampah malah menyusupkan tangan ke belahan dadaku mencaplok daging kenyal di baliknya.“Kurang ajar!” bentakku sambil menepis tangannya.Tentu ini tidak membuatnya mundur, dengan sigap ditangkapnya kedua tanganku, tubuhku diangkatnya hingga berdiri lalu dihimpit ke tembok
