Selesai makan Doni mengajakku ke sebuah ruangan di dalam warung itu, ruangan itu tidak terlalu lebar tapi sangat panjang dan memiliki banyak kamar dan hanya ada satu pintu untuk masuk dan keluar. Bokep ah.. auw.. “Emh.. nggak enak di sini,” kata Nani.Sambil menarikku ke dalam kamar dan membaringkan aku dengan sedikit mendorong.“Mas, aku akan servis kamu lebih dari yang pernah kamu alami,” kata Nani. pingin.. aagh.. Kuda?” tanyaku semakin penasaran.“Lha kamu mau apa?” Doni balik bertanya.“Makan,” jawabku polos.“Wah kuno kamu, di sini ada servis selain makan dan minum,” balas Doni sambil menyeringai.“Mas, mau pesan apa?” tanya seorang cewek yang sempat membuatku terkejut.“Eh.. sebentar ya.. Situ siapa?” tanyanya.“Aku Choly. Mass.. Kamar yang unik menurutku (karena belum pernah masuk), ada dua kasur besar di dalam dua ruangan tanpa pintu yang berseberangan, sebuah ruang tamu lengkap dengan TV, kulkas, AC dan sebuah meja kecil dengan telepon. “Emh.. Mas.. aku.. aku.. Ketika memasuki lok, di sana ada banyak meja yang kosong, sempat aku berpikir, “Apakah aku salah tempat?”“Dut..” kulihat seorang teman memanggil diriku.Aku biasa dipanggil endut oleh teman karena perut yang agak-agak buncit dikit, mungkin karena terlalu banyak minum x yach.“Don, ngapain di sini?” tanyaku ke Doni, karena kulihat di mejanya hanya ada sebotol Fanta.“Lagi nunggu,” sahutnya.“Nunggu apa? aku.. “Emh.. ah..” dia berkata sambil mengangkat kedua kakinya sehingga aku dapat menciumi betisnya.Tak berapa lama, “Mas..
