Dia mau pulang dulu ngeliat orang tuanya sakit katanya sih begitu,” kata Hawin.Setelah beberapa lama menyodoknya, “Terus dong Yang. Masih menutupi diri dengan tabloid. Playbokep Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada sesuatu, juga pada sapu tangan. Kuusap sisa cream. Sambil menjawab telepon di kursi ia menunggingkan pantatnya. Aku menikmati kelincahan lidah wanita setengah baya yang tahu di mana titik-titik yang harus dituju. Aku harus memulai. Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung di kapstok. Hanya suara kebetan majalah yang kubuka cepat yang terdengar selebihnya musik lembut yang mengalun dari speaker yang ditanam di langit-langit ruangan.Langkah sepatu hak tinggi terdengar, pletak-pletok-pletok. Inilah kesempatan itu. Karena itulah, tidak akan hadir kesempatan ketiga. Tapi saya gerah.” meloncat begitu saja kata-kata itu.Aku belum pernah berani bicara begini, di angkot dengan seorang wanita, separuh baya lagi. Lalu pindah ke pangkal paha. Aku menurut saja. Creambath? Ia menikmati, tangannya mengocok Junior.“Besar ya..?” ujarnya.Aku makin bersemangat, makin membara, makin terbakar. Atau jangan-jangan ia juga disuruh ibunya bayar arisan. Kadang-kadang ketimun. Cuaca ibu kota membuatku panas saat menaiki angkutan umum, bentar lagi sampai di kantor, dan aku berdiri di pintu untuk mendapat angin masuk kedalam angkot, pekerjaan di kantor aku kerjakan di rumah supaya cepat selesai dan tidak menumpuk, sambil ngalamun aku di bentak ama seseorang untuk menutup jendela yang ada disampingku,“Dik.., jangan dibuka lebar.
