Akhirnya kuputuskan untuk mengeluarkan uneg-unegku.“Yu.. Bokep Pokoknya kita masuk dulu deh..”Fitri menyambut kami berdua. Joe udah dua minggu pergi. Rasanya benar-benar nyaman.Kulihat Ayu tersenyum kepadaku. akh.. Kamar tidur kami memang dilengkapi dengan kamar mandi dalam dan TV, sehingga kami bisa nonton sambil tiduran. Gue juga di rumah nggak ada kerjaan.”Saat itu Fitri kembali dari toilet. Payudaranya terasa lembut dan hangat menyentuh lengan kananku.Fitri masih membersihkan batang kemaluanku dengan mulutnya.“Gimana Van? Padahal aku sedang birahi tinggi dan butuh pernyaluran. Rasanya ingin kupaksa saja Maya untuk melayaniku. Aduh.., kelihatannya dia marah.“Sorry! gue.. Pendek kata, akhirnya kami makan satu meja.Sambil makan, kami mengobrol. Ternyata Ayu menuju ke sebuah apartemen di Jakarta Barat. Terbukti dia tidak canggung mengobrol denganku.Ketika aku menanyakan tentang Joe (suami Ayu, sahabatku semasa kuliah), Ayu bilang bahwa Joe sedang pergi ke Surabaya sekitar dua minggu yang lalu untuk suatu keperluan.“Paling juga disana dia main cewek!” begitu komentar Ayu.Aku hanya manggut-manggut saja. Gue nggak tega kalo begitu..”“Jadi kalo sekali-sekali tega ya?”“Yah.. Tapi aku suka juga mendengarnya. Dari tadi aku tidak menyadarinya.“Yu, apartemen siapa nih?”
“Apartemennya Fitri. Sial benar. Kok langsung tidur sih?”
“Mm..?”Maya membuka matanya. Berganti tangan kanannya menggenggam pangkal si “ujang”.“Dulu diwaktu pesta di rumah gue, kontol loe belum ngerasain lidah gue ya?” kata Ayu, dan kemudian dengan cepat lidahnya menjulur menjilat si “ujang” tepat di bagian bawah lubangnya.Aku langsung merinding keenakan dibuatnya.
