Alia sedang kuliah di jurusan Sospol Universitas di kotanya Makassar semester VI. Hah, apa ini? Playbokep Dengan sendirinya kedua belah telapak tanganku segera menelusuri kedua pahanya, menyusup di balik roknya. Oh, aku mencintainya. Tak ada sehelai benangpun menempel di tubuhnya. Aku tidak boleh mengantarnya sampai Mess, untuk menghindari kecurigaan teman-temannya. Bahkan Alia membentangkan kakinya. Kesempatan ketemu yang amat langka ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya..”
“Kenapa musti di hotel?”
Iya, kenapa ya? “Loe juga bisa ‘tinggi’ dan mencapai puncak, engga kaya tadi,” lanjutku lagi. “Tak masalah, yang penting Mas bisa puas.”
Dia pernah cerita, dengan pacarnya jarang mendapatkan orgasme tapi pacarnya selalu sampai puncak setiap berhubungan seks. Ketika pada ronde berikutnya Aku gantian minta meng-oral dia, sudah kuduga Alia menolak. Sama siapa?” tulisku memberondong. Lalu matanya, hidungnya, dan bibirnya. “Nggak kok Yang, bener!”
“Menghibur ya?”
“Tidak, Alia. Entah berapa kali tubuh Alia mengejang dalam dekapan tubuhku. Dalam foreplay Alia bersedia meng-oralku. Perhatianku terpusat pada gerak gesture dia bercerita dan sesekali melempar pandangan ke bawah, ke sepasang kaki mulusnya dan sedikit paha yang tak tertutup oleh rok span-nya.
