Rudy hanya diam saja meskipun bingung, Dalam keadaan mata tertutp, Rudy merasa senjatanya terasa hangat dan basah, Rudy keenakan, Rudy tak tahu bahwa dokter Rani sedang berusaha mengemot senjatanya dengan mulutnya yang mungil,“Bu dokter, geli!, tapi enak, Bu!” Rudy merasa nikmat. Asistennya pun Cuma mengangguk, Dokter Rani secepatnya balik dan meneruskan terapinya, Rudy yang polos hanya pasrah saat dokter Rani mengocok senjatanya agak keras dan cepat. Bokep “Baik, Bu dokter, 10 menit lagi saya sampai di tempat Bu dokter!”
Rudy mematikan telepon dan memacu motornya ke tempat dokter Rani, Sementara dokter Rani sampai bingung tak percaya dengan apa yang ia ucapkan tadi, “Kenapa saya nyuruh Rudy kesini?” batinnya. Dokter Rani mengambil kain putih dan menutup mata Rudy,
“Kenapa mata saya ditutup, Bu?”
“Kalau tidak ditutup konsentrasi kamu terbagi-bagi, Kalau ditutupkan konsentrasi kamu bisa terfokus hanya pada rasa sakit atau tidak di titit kamu!” terang Bu Rani yang suaranya terdengar semakin parau. “Enak, Bu dokter” jawab Rudy polos. Dokter Rani mengambil kain putih dan menutup mata Rudy,
“Kenapa mata saya ditutup, Bu?”
“Kalau tidak ditutup konsentrasi kamu terbagi-bagi, Kalau ditutupkan konsentrasi kamu bisa terfokus hanya pada rasa sakit atau tidak di titit kamu!” terang Bu Rani yang suaranya terdengar semakin parau.