Pelan-pelan Neeeng Lonteee… Jangan keras-keras gitu juga kali Neng ngenyotnya… Bisa cepet moncrot aku kalo dikenyot kaya gitu…. Hhhh…. Bokep Ntar pasti kebagian jatah satu-satu… Hihihi….” Canda Citra sambil terus menerima sodokan kasar Projo, “Yaudah buruan Masss.. Memek enak seperti ini harusnya memang dinikmati banyak orang Neng… Jangan disimpan saja buat suamimu….. Sempit abis…” Tambah Kirun lagi. “Ya jelas… Kamu bakalan aku nikahin hari ini juga… Hakhakhak…..”“Empat puluh juta… Duit segitu cukuplah buat memenuhi semua kebutuhan hidupku…” Batin Citra, “Toh dia cuman orang tua… Pasti tak akan mampu bertahan lama melawan keperetan memekku…”“Gimana Neng…?” Kata Pak Usep yang mulai mengeluarkan gepokan-gepokan uang seratus ribuan dan mengipas-kipaskan didepan mukanya, “Apa kamu bersedia menerima tantanganku…?”Sejenak, Citra terdiam lagi. Buruan balik badan Neng.. ” Kata Diki yang buru-buru mencabut penisnya dari vagina Citra lalu memperlihatkan kepala penisnya yang sudah memerah dan berkedut-kedut. “Hmmmm…. Jangan nengok-nengok mulu donk… Kontolku juga perlu pelampiasan mulutmu niihh…” Protes Diki. Yakiiinn bisa bikin aku kelojotan…? Dikit lagi aku keluar niiihh….” ucap Citra penuh nafsu sambil mulai menggelitik klitorisnya. Aku nggak kuat lagi… Remek…” Tolak Projo sambil mengambrukkan dirinya, menimpa tubuh langsing Citra.
