“Kev…” desah Rini mencoba menguasai diri namun apalah daya karena dirinya juga sedang dimabuk cinta dan sedang terangsang berat. Dari gaya berbicara hingga gaya berpakaiannya-pun sudah berbeda jauh. Bokep indo Tapi dulu. Ukurannya tidak sebesar milik Edeline tetapi tetap menarik, sekitar 34 C.“Kevin kamu beneran mau pacaran ma aku?” tanya Rini lagi tak percaya disela-sela ciumannya dan dijawab dengan anggukan serius dari Kevin yang kemudian menciumnya lagi. Tinggal sekarang dia mengurus hal yang lain.“Memangnya kamu kerja apaan aja sih selain di toko mebel, nyariin tempat kost dan tukang cat? “Mubazir ntar hehehehe…” ujarnya lagi sebelum menghilang dibalik pintu.Sudah sekitar sebulan kiranya Rini menjalani hidupnya sebagai seorang mahasiswi di Jakarta. Kedua orang tua Rini gembira sekali, bagaimana tidak karena anak semata wayang mereka mendapatkan tawaran untuk mengecap bangku kuliah tanpa dipungut biaya sepeserpun, itu semua juga berkat keberhasilan Rini yang selalu giat belajar hingga memperoleh prestasi nilai yang gemilang. Maklum soalnya sekarang susah nyari anak kost yang baik-baik. Coba sini gua liatin apa ada yang lecet.” Pemuda itu mencoba mencari luka di tangan dan kaki Rini.Rini berdiri bergegas, “Aku nggak terluka kok. Ukurannya tidak sebesar milik Edeline tetapi tetap menarik, sekitar 34 C.“Kevin kamu beneran mau pacaran ma aku?” tanya Rini lagi tak percaya disela-sela ciumannya dan dijawab dengan anggukan serius dari Kevin yang kemudian menciumnya lagi.
