Segera kuarahkan bibirku ke puting kanan. Bener-bener sesuai ama yang kuharapkan. Bokep indo Kuarahkan perhatianku lagi ke bawah. “Belum Mbak”, jawabku setengah berteriak. Aku berusaha sepenuhnya menguasai diriku. Tubuh Mbak Titis masih bergetar beberapa saat. Aku benar-benar dibuat terpesona. “Menurut kamu, ibu cantik ga”, tanya ibu Titis dengan menatap mataku. Dan ketika kubuka mataku, kaget setengah mati karena ada tangan lain yang menyentuh penisku. Gimana ga banyak coba… Kulihat Mbak Titis masih tetap mengulum penisku dan menghisap semua mani yang ku keluarkan. Kuludahi anusnya dan kuusap keras bagian anus Mbak Titis. Aku mencoba melingkarkan tanganku di punggung Mbak Titis. Perlahan aku berjalan ke dapur sambil berharap cemas. Aku pun mulai kacau merasakan sensasi di penisku. Jam segini kok udah pulang Bu?”, sapaku. Kumajukan wajahku ke arah tetek Mbak Titis, tanpa mengalihkan pandangan dari matanya. Aku selalu terobsesi dengan payudara yang kecil.Ibu Titis suka memakai pakaian yang seksi. Aku malu setengah mati. Dan tangan kanan kirinya sekarang menyusup di balik kemejaku, mengusap halus putingku. Sesekali aku mendesah sambil menyebut Ibu Titis. Aku bengong sesaat, tapi segera menganggukkan kepalaku. “Menurut kamu, ibu cantik ga”, tanya ibu Titis dengan menatap mataku. Perlakuanku beda kali ini. Aduh, Pak Min nih ijin melulu deh, umpatku dalam hati. Padahal aku grogi setengah mati takut ketauan boongnya.
