Maudy kaget bukan main mendengar lelaki itu menyapanya dengan ‘elu’. Bokep indo Lu enak, gue belon dapat bagian. Perlahan Maudy merasakan celdamnya ditarik hingga lepas. Maudy dengan pandang mata jijik dan takut memandangi penis lelaki yag tadi mengunyah vaginanya.Maudy belum pernah melihat penis sebesar itu, tampak begitu kokoh dengan urat-urat di sekelilingnya dan kepala penis yang keunguan saking banyaknya darah terjebak di situ. Rambut-rambut halus tampak menghisasi lehernya yang jenjang, putih, mulus. Sebab, begitu dia bilang ‘but’, lelaki itu membetot rambut kemaluannya sekuat tenaga. Maudy orgasme!!! “Sebentar, masih ada yang harus lu kerjakan supaya nggak gue perkosa,” sahut lelaki di depannya. Ia juga tak sadar, tepat di belakang tempat duduknya, seorang lelaki berjongkok, membuka jok paling belakang. Lidah lelaki itu dengan buasnya menyapu sekujur permukaan vaginanya. “Kita tadi memang ngumpet,” sahut si jaket kulit. Kalau mau, elu kan bisa nikmatin juga,” kata lelaki di kanannya.Maudy melirik dengan panik, sebab lelaki itu menyentuh payudara kanannya dengan bagian tajam belatinya. Tangan kasar itu seolah hendak merenggut bukit kecil itu dari tempatnya melekat. “Bagus…eghhhh…lu pinter juga. Tiba-tiba ia membelalakkan matanya, karena merasakan sesuatu yang hangat menyentuh mulut liang vaginanya. Dengan hati-hati lelaki itu menjepit dua sisi labia minora Maudy yang tampak menyembul sedikit akibat kakinya yang mengangkang lebar.
