Dua cambukan menghajar punggungku dengan keras. Bokep indo Aku benar-benar merasa seperti di neraka. Hari itu menjadi siang yang sangat panas.Nyonya Hana kemudian membawaku ke halaman belakang villa. Mataku sudah berkunang-kunang. Tapi kemudian mereka juga berbisik-bisik dan tertawa menghinaku. Nyonya Hana melihatku dengan tersenyum puas. Untuk mencapai tempat itu, aku harus berjalan melalui pinggir jalan raya dalam keadaan telanjang dan sambil memakan tulangan ayam. Tes.. Aku merasakan siksaan yang amat sakit. Aku hanya dapat mengerang kesakitan dan memohon belas kasihan Nyonya Hana.Setelah sebagian besar tubuhku tertutup lilin panas yang mengering, Nyonya Hana kemudian melepaskan ikatan kedua kakiku. Kini aku semakin tidak berdaya. Tetapi Nyonya Hana hanya tersenyum.Dia lalu meneteskan lilin itu ke bagian-bagian tubuhku yang sensitif. Dia melumat bibirku dan meremas kemaluanku. Sampai di batas pepohonan yang menutupiku dengan jalan raya kecil itu, aku mulai ragu. Kini tubuhku telanjang bulat tanpa selembar kain pun. Tubuhku yang kotor dan bugil dibakar sinar matahari sepanjang siang itu. Tar! Saat itu matahari bersinar terik tanpa awan sedikit pun yang menutupinya. Tetapi, itu tidak berlangsung lama. Dia kembali menyalakan lilin. Kini aku telentang dalam keadaan terikat dan telanjang seperti huruf X.Nyonya Hana lalu meraih kotak tempat dia menyimpan alat-alat penyiksaan dan mengambil dua buah jepitan buaya yang bergigi tajam dan terkenal kuat cengkeramannya.
