Sejarah Dewi Gape Kuno – Episode 6: Puncak Kenikmatan Tak Terlupakan

Kebetulan aku duduk di sebelah kanannya, jadi tangan kiriku bebas. Gerakan badan Ibu Vivi makin keras dan kepalanya sering ditarik ke belakang. Malah tanganku dielus-elus dengan cinta kasih yg lembut. Kalau dilaporkan bisa-bisa aku dipecat. Maklum lah sudah hampir 30 th umurnya.Tangan Ibu Vivi (Oh ya aku tetap panggil dia Ibu karena dia customerku) yang satu lagi sudah pindah aktivitasnya ke selangkanganku. Makin lama makin ke atas menuju pangkalnya. ternyata tidak lepas juga tanganku dari genggamannya. Kamu telah memberiku kenikmatan seks yang tiada”.Cuma kujawab, “Ibu juga hebat”.Tiba-tiba aku merasa ada cairan hangat meleleh dari vaginanya, dan jatuh ke lantai. Gerakan badan Ibu Vivi makin keras dan kepalanya sering ditarik ke belakang. Gerakan badan Ibu Vivi makin keras dan kepalanya sering ditarik ke belakang. Kaus dalamnya kuangkat lebih ke atas, dan tampak BH-nya menyangga bukit yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Dari pembicaraan disetujui untuk ketemu jam 7 malam. Kalau berdiri dia tidak lebih tinggi dari pundakku. Cuma body-nya sungguh menggiurkan dan kulitnya juga putih mulus. Tapi aku tahan dulu. Serta berbulu sedikit pada bagian atasnya saja.Pelahan tapi pasti Ibu Vivi menurunkan pantatnya, “Blesss”.

Sejarah Dewi Gape Kuno – Episode 6: Puncak Kenikmatan Tak Terlupakan

Related videos