Pembantu Nakal Yang Tak Bisa Menolak Nafsu Majikannya

Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Anisa berencana berhenti menjadi guru, “sakit rasanya” ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Dan setelah dia memebersihkan ‘Ms. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. “Kenapa?” tanya Anisa
” Maaf Nisa ? Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Veggy’ itu tanpa rasa jijik pula. Tapi apa yag terjadi ? Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Dia setuju dan masih menenteskan air mata.Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini.

Pembantu Nakal Yang Tak Bisa Menolak Nafsu Majikannya

Related videos