Aku jadi nggak enak hati nich, dipuji cewek secantik kamu. Hai, namaku Nadira. Sebagai fotografer yang sudah dikenal di kalangan artis papan atas, membuatku selalu mendapat sambutan setiap aku muncul di berbagai event. Tanganku kemudian menyambar gunung kembar yang dari tadi belum sempat kuremasremas. Sedotan Nadira semakin mantap dan lahap, imajinasiku kian melayang. Tanpa bisa menghindar, laharku pun ditelan Nadira.Aduuh, Mas! Di saat aku mengarahkan gaya tidur Nadira, secara tidak sengaja tangan Nadira menyentuh senjata pamungkasku yang dari tadi telah mengacung seperti anggota DPR yang melakukan interupsi.Loh, apaan nih Mas! Kok keras amat?, tanya Nadira sambil memegang rudalku yang kencang sekali. Kayak gini, laharnya meleleh di celana, kan cayang, kata Nadira sambil melahap senjataku dengan lahapnya.Karena aku sudah horny dari siang, maka lahar panasku dengan cepat muncrat dengan kencangnya. Kayak gini, laharnya meleleh di celana, kan cayang, kata Nadira sambil melahap senjataku dengan lahapnya.Karena aku sudah horny dari siang, maka lahar panasku dengan cepat muncrat dengan kencangnya. Emang keluarga dan pacarmu mendukung?, aku mencoba mengorek lebih dalam. Benar saja, Nadira langsung mengenakan busana renang yang Nadira dengan warna cerah. Aku yakin Mas sering melihat tubuh lebih Nadira daripada tubuhku, kalau Mas Bilang tubuhku uuuhhh, aku yakin Mas menghinaku, katanya merajuk.Aku kan mesti motret dulu, kataku sambil menelan ludah.Buktinya Mas dari tadi, diem aja. Oh., Boleh!, jawabku kaget.Mas, mau dong di foto untuk
