Aku segera menutupi kedua buah susu ku yang kecil dengan tanganku, sambil menangis aku menggeleng-geleng, berharap Dwi tidak termakan ajakan Candra. Apakah ia merekam hubungan seks ku dengan Mas Wahyu?Tubuhku langsung gemetaran, mungkin wajahku juga pucat. Aku mulai menangis karena aku ketakutan, sesuatu yang harus kujaga kini menjadi mainan Candra, jarinya mulai menusuk hingga ke lubang vaginaku. Aku tidak mungkin melayani pria cabul ini. Aku merasa kotor, walaupun aku sudah memberikan tubuhku pada Mas Wahyu, namun aku tidak terima harus diperlakukan secara begini.“Jangan…”, aku mencoba mendorong Candra, karena ia sudah bosan mengoral vaginaku dengan jarinya setelah beberapa menit. Lalu discrollnya hingga ke bawah dan diklilnya satu file yang membuatku hampir pingsan melihat itu.“Darimana lu dapat?!”, tanyaku keras. Mungkin sudah satu jam lebih aku berada dalam kamar kost ini. Apakah ia merekam hubungan seks ku dengan Mas Wahyu?Tubuhku langsung gemetaran, mungkin wajahku juga pucat. Ia kemudian mendorongku jatuh ke kasur, Candra segera menindihku, lalu kembali menciumi bibirku hingga beberapa saat hingga kemudian ia melahap susuku.Aku mulai takut ketika Candra mulai membuka kakiku, ia mulai menjelajahi liang vaginaku dengan jarinya.
