Jo menghela nafas dan menelan ludah ketika tangan lembut itu memegang alatnya dan, “Bleesshh..!”Dengan badan bergetar antara lemas dan kaku, Jo sedikit mengerang menahan geli dan kenikmatan ketika barangnya dilumat oleh daging hangat nan empuk itu. Dihadapannya kini Bu Rhien, majikannya berdiri menatapnya dengan pandangan yang tidak dapat ia mengerti. Sejenak kemudian terpampanglah alat pribadinya ke atas.Lain dari pikiran Jo, ternyata Bu Rhien tidak segera ikut membuka pakaiannya. Segera tangan putih mulus itu menggerendel pintu.Kemudian.., “Berbaringlah Jo.. Dia sadar, tak mungkin dia menuntut apapun pada majikan yang memberinya hidup itu. hh,” Jo terkulai.Tubuhnya bergetar dan dia segera mundur dan mencabut penisnya kemudian terhenyak duduk di kursi sebelah meja di kamarnya. sst.. Dirainya bantal untuk ganjal kepalanya. Beberapa hari kepergian Bapak ke Kalimantan, Jo tanpa sengaja menguping pembicaraan kedua wanita tersebut.“Itulah Nah.. sebentar saja..!” Bu Rhien nampak agak marah mengucapkan itu, keringatnya mulai bermunculan di kening dan hidungnya.Sekuat tenaga Jo menahan aliran yang hendak meledak di ujung peralatannya. Hari demi hari berlalu begitu saja. Nikmat sekali. Jadi selama ini kamu..?”“Iya Bu. Dia sadar, tak mungkin dia menuntut apapun pada majikan yang memberinya hidup itu.
Bokep Indonesia Ngentot Mantan Di Sofa Rumahnya
Related videos














