Aku hanya melihat, matanya polos menerawang jauh langit di atas sana yang menguning pertanda malam akan segera tiba. Aku sempat kaget karena belum tentu anak yang dikandungnya itu adalah anakku. Aku khawatir kebahagiaan rumah tangga kami akan hancur bila ternyata kenyataan pahitlah yang kami dapati.Akhir Desember 1997 kami menikmati pergantian tahun baru di rumah saja. Sifat ini bertolak belakang dengan Wulan. Aku memeluk dan membelai rambutnya. Sebaliknya saat Robby menusukkan penisnya, dubur Wulan menjadi kempot. Lalu dia mencoba menarik T-Shirt Wulan ke atas. Robby segera berlutut di antara kedua belah paha Wulan. Wulan menjerit saat anusnya ditembus penis Robby. Robby dan Doni segera berpakaian lalu beranjak meninggalkan kami sambil menenteng kayu bakar. Wulan minta agar aku memboyongnya meninggalkan kota ini dan mencari pekerjaan di kota lain. Tubuhnya mulus, dan buah dadanya sangat montok. Di matanya aku melihat beban penderitaan yang amat berat, tapi sekaligus aku juga melihat sisa-sisa ketegarannya menghadapi perlakuan ini.Setelah Doni puas, Robby dan Doni menyuruhku menikmati tubuh Wulan. Mungkin karena dia anak bungsu dan ketiga kakaknya semua lelaki, jadi Wulan sangat manja, tapi terkadang tomboy.
