‘Woogghh..’ pak Kuncoro keenakan dengan perlakuan dari Mey.Meychan mulai memaju mundurkan kepalanya sambil lidahnya terus menjilat dengan gerakan memutar. Ia memencet HPnya, tampak ia mengirim sebuah SMS. Mereka saling berciuman satu sama lain, berpagutan, dan saling membelit lidah satu sama lain. ‘Katanya sih suruh 2 gram aja cukup tapi gue mana ngerti 2 gram seberapa.. kalian bertiga silahkan garap yang satu lagi..’ kata pak Kuncoro sambil memerintah. Kemudian mereka pun melaju menuju ke hotel untuk beristirahat. ‘Mey..cukup..tiduran sana..’ kata pak Kuncoro sambil melepaskan penisnya karena ia tidak ingin buru-buru menyudahi permainan ini. ” Dasar Kambiiiii,… ” tak sempat terucap, Maia masih menahan emosinya, bagaimana pun yang ada di pikirannya adalah bagaimana mendapatkan hak asuh anak-anaknya itu,..Begitulah keadaan keluarganya sekarang, bahkan untuk sekedar bisa bercerita, dan berbincang panjang lebar seperti dihalang-halangi, terhalangi oleh ke-egoan suaminya yang masih terjebak dengan kejayaan masa lalu, yang membuatnya menjadi sombong dan diktaktor, memakai topeng bijak, padahal memeluk wanita-wanita lain. ‘Udah jam 9..buruan aku aja udah rapi nih..hehe’ Maia berkata sambil senyum. Tapi keduanya hanya bisa terdiam dan bengong.
