Malam minggu ia menginap dan tidak ada kejadian yg spesial kecuali kami mengobrol sampai malam dan ia menyiapkan makanan/minumanku. Ia langsung menerima tawaranku sambil menambahkan komentar bahwa ia dengar balai pelatihan tersebut agak angker. Terus ada salah satu temanku yg bawa obat perangsang yg aku kira adalah obat suplemen penyegar badan. Sehingga jadilah aku sendiri di sana dan tinggal di salah satu rumah orang tuaku yg mereka beli untuk investasi.Krn kebutulan aku pindah ke sana maka aku tinggal sendiri. Tanganku mulai mempermainkan kedua payudaranya dengan liar. Payudaranya memang besar (aku tidak tau ukurannya) tapi sedikit turun dan tdk kencang. Saat bertemu teman2 lamaku aku agak banyak minum bir dan waktu tidurku agak kurang. Ia menceracau dan terus mendesah dan pinggulnya mencoba utk membawa diriku menggoyangnya lebih cepat lagi. Aku pun mulai menggerakkan pinggulku ke belakang dan ke depan dengan gerakan pelan tapi pasti. Ia bahkan menawarkan utk memijat atau mengerik punggungku, tapi aku mau langsung ke sasaran saja dengan mempersiapkan sebuah cerita rekayasa. Bibirkupun menyambar bibirnya dan saling melumat. lagi (ia sebetulnya terhitung nenekku, namun krn usianya tdk terlalu tua maka ia sering dipanggil bibi).
