Mereka berangkat terlebih dahulu untuk menghindari macet dengan menggunakan mobil Rani.Di sana aku langsung masuk ke kamar yang terletak di lantai atas, di sana sudah terlihat Melati dan Mawar. Sampai di sana, aku disambut oleh Rani yang pada hari pulang terlebih dahulu dari sekolah dengan Mawar dan Melati dengan alasan mereka sakit. Mereka juga selalu mengenakan rok yang pendeknya sekitar satu telapak tangan di atas lutut dan sangat ketat sehingga menunjukkan pantat mereka yang besar.Melihat para perawan baru yang tersedia aku menjadi ingin mencoba kenikmatan tubuh mereka. Tapi yang paling menarik perhatianku adalah Melati dan Mawar (sebut saja begitu). Terlihat dari wajahnya dia sangat menikmatinya dan sesekali mendesah karena foreplay yang kulakukan.“Masukkin kontol loe dong Den! ahh..” mereka berdua mulai mendesah saat puting mereka kuhisap. Ukuran payudaranya hanya 32B, tetapi bodinya seksi dan yang paling menarik adalah wajahnya yang manis dan cantik. Tanpa basa-basi mereka langsung mendorongku ke ranjang yang masih rapi dengan sprei putih.Melati dan Mawar langsung mendekatiku, sementara Rani mengambil handycam dan meminta ijinku untuk merekam adegan yang akan berlangsung, dan mengatakan hanya sebagai kenang-kenangan untuk dirinya tanpa ada maksud menyebarkannya. “Ahh, ahh,” Rani terus mendesah, dan setelah menyetubuhinya selama 15 menit, “Den, gue mau keluar,” dan.. masa cuman bigini aja, gue udah nggak tahan..”Aku menyuruhnya berpegangan ke pinggir tempat tidur dengan posisi seperti mau merangkak. gue juga..” kataku.
