Dalam 2 bulan terakhir ini, kami telah melakukan hubungan sex lagi sekitar 10 kali dan kami lakukan setiap ada kesempatan. aku mau menghibur tante..”, candaku lagi. tante masi kuat kok..”, lanjutnya menggoda.Tanpa banyak bicara lagi, langsung saja aku mencium bibirnya.. Aku ingin “menelan” semua dadanya. Adik kecilku bahkan sempat menegang karena melihat keseksian, keindahan, kemontokan tubuhnya, bahkan cara jalannya yang terlihat seperti di catwalk. hah.. “hahaha.. tante pengen lanjut tapi lemes banget rasanya..”, katanya. sekarang giliran tante buat kamukecapekan..”, setelah itu, tante Ida mulai mengecup kepala penisku.Tangan yang satunya memegang, memainkan dan menekan-nekan, bahkan kadang digenggamnya dengan kuat buah pelirku.“Aaah…”, kataku karena rasa nyeri di buah pelirku.Dengan posisi kakiku yang terbuka lebar, tanpa banyak bicara lagi, tante Ida dengan tatapan nakalnya mulai menjilati dari pangkal batang sampai keujung penisku. Pada waktu itu, aku diajak makan siang bersama oleh Fandri, dan katanya ada tantenya yang datang ke Jakarta bersama anaknya. Pernah kami lakukan ketika didalam mobil, dikamar mandi, dikamar anaknya bahkan sempat diatas ranjangnya, ranjang tempat dimana tante Ida dan almarhum suaminya tidur. Kami lumayan akrab, sehingga kami sering keluar atau pergi jalan bersama.Perkenalanku dengan tante Ida, adalah ketika kunjungannya ke Jakarta, karena sebenarnya dia berasal dari Kalimantan.
